Selasa, 08 Februari 2011

KEGEMBIRAAN SISWA MI YA BAKII KALISABUK 02

Kegembiraan siswa MI Ya BAKII Kalisabuk 02 Kesugihan Kabupaten Cilacap seusai melaksanakan tugas berat mereka, yaitu Lomba PBB dan TUB yang selama satu bulan lamanya digembleng oleh pembina di kawah candradimuka. MI Ya BAKII Kalisabuk 02 merupakan satu-satunya Madrasah yang mengikuti lomba TUB-PBB tingkat Kecamatan Kesugihan Tahun 2008 yang lalu. Dari 15 Madrasah Ibtidaiyah hanya MI Ya BAKII Kalisabuk 02 yang mewakili ke tingkat kecamatan. Di tingkat kecamatan inilah siswa MI berjuang, berlomba, dan bersaing dengan SD Negeri yang ada di kecamatan kesugihan. SD yang mengikuti lomba terdiri dari perwakilan Gugus yang ada di kecamatan yaitu 10 gugus dari 5 Daerah Binaan (Dabin). 
Memang sangat berbeda sekali antara siswa Madrasah (MI) dengan siswa Sekolah (SD). Dari cara berpakaiannya saja sudah berbeda, Madrasah mengenakan seragam busana muslim dengan celana panjang untk putra dan rok serta pakaian lengan panjang dan kerudung yang sangat mencerminkan muslim dan muslimah. Pelatih di Madrasah memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh guru. Di antara pelatih itu adalah Bapak Muhammad Toha, Bapak Faizun Yusup dan Bapak Khuelis Nuri yang semuanya mendapatkan pengetahuan dari Kegiatan Pramuka dalam bidang Baris-berbaris. Sedangkan untuk Upacaranya dibina oleh guru Seni Budaya dalam bidang olah fokal. Sedangkan di SD pelatih diambilkan dari unsur Militer yang menguasai Baris-berbaris. mengapa demikian ? Karena mereka memiliki biaya untuk mengundang pelatih yang profesional di bidangnya dan para pelatih inilah yang nantinya akan memberikan penilain di tingkat kecamatan. 
Dari sinilah penilaian dari juri tidak bisa obyektif. Mengapa demikian ? Lucu rasanya apabila anak binaanya tidak bisa memperoleh kejuaraan padahal dirinya sendiri yang menjadi juri. Namun bagi Madrasah itu adalah hal yang sudah biasa. Kendati Madrasah tidak mendapatkan kejuaraan pada lomba tersebut, akan tetapi Madrasah sudah dapat menunjukan kepada masyarakat bahwa Madrasah mampu untuk bersaing dengan Sekolah dasar dengan segala kemampuan yang ada. Serta bisa menunjukan sportifitasnya kepada panitia tanpa harus melakukan kecurangan. Karena Moto Perlombaan bagi Madrasah adalah LOMBA UNTUK KEJUJURAN, bukan KECURANGAN UNTUK MERAIH KEJUARAAN LOMBA